
nie adalah kembaran gue kalo kagak percaya namanya aja sama kaya gue he...he.....
BERMODAL kamera digital bekas yang dibeli dari sebuah toko di Bendungan Hilir, vokalis band Nidji, Giring (24), merekam perjalanan konsernya berkeliling Nusantara.
Di sela konser yang sangat melelahkan, dia ternyata masih menyisakan waktu dengan baik untuk hobi di bidang selain musik, yaitu fotografi.
Hobinya berbuah. Pihak A Mild Live Productions tertarik mendukung penerbitan buku fotografi Nidji yang berjudul “A Journey Through The Lens of Nidji”, yang resmi diluncurkan di Jakarta, Sabtu (10/5) lalu.
Seorang Giring tidak hanya mahir berkoar di depan mikrofon, dari buku tersebut ternyata dia juga piawai melirik menggunakan lensa kamera. “Kamera bagi saya menjadi media penyalur ekspresi jiwa selain suara saya yang saya salurkan lewat mic saat di panggung,” tulisnya
Meskipun seorang pemusik, namun Giring tidak melulu merekam ingar bingar dunia musik melalui kameranya. Justru di halaman pengantar ditampilkan foto personil Nidji melintasi hamparan sawah saat sorotan pagi yang sejuk di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Rekaman dunia musik dipadu dengan alam dan budaya Indonesia yang seksi, sehingga menghasilkan buku foto setebah 102 halaman yang bisa membuat para fotografer profesional iri hati.
Terbukti pada bab pertama. Halaman dihiasi dengan 28 foto lansekap bertema Indonesia’s Rising. Beberapa foto ditampilkan hitam putih yaitu foto bangkai kapal yang menjadi saksi bisu bencana tsunami di Banda Aceh.
Pada bab ke dua juga masih sama menampilkan foto-foto serupa. Nah, baru pada bab berikutnya ditampilkan foto-foto panggung dengan tema “ON Fire”. Halaman tidak hanya berisi foto aksi panggung band Nidji saja, melainkan band lain seperti Gigi, Andra And The Backbone, serta D’Masiv, ketika beraksi dalam A Mild Live Rising Stars.
Pada bagian ini lah pengobat dahaga bagi para Nidjiholic, sebutan untuk para penggemar band Nidji. Meskipun mengaku amatiran, namun karya foto lelaki yang bernama lengkap Nidji Ganesha, ini patut membuat para penikmat foto angkat topi. Buku foto ini tidak hanya menampilkan karya foto Giring, tapi juga karya foto kru manajemen.
Penampakan karakter band juga terlihat pada bagian akhir buku. Rekaman remeh temeh jauh dari panggung terlihat menarik dan unik, lucu, bahkan menggemaskan. Misalnya foto personil Nidji yang dengan lusu dan girangnya bermain bersama kerbau.
“Dasar anak kota tidak pernah melihat kerbau,” tulisan di komentar foto tersebut.
Meskipun hal remeh temah, namun Giring rupanya tetap mengeksekusinya dengan sudut pandang yang artistik dan beberapa terlihat simbolik.
“Aku berterima kasih kepada bapakku, almarhum Djumaryo Imam Muhni, seorang wartawan foto yang telah mengajarkan aku menggunakan kamera pertamaku,” ungkapnya mengakhiri kata pengantar dalam buku.